Putarmotor satu putaran dengan kunci, sesuai dengan arah putaran motor. Jangan memutar motor berlawanan arah, akibatnya sabuk timing akan melompat-lompat, sehingga terjadi kesalahan „saat / waktu timing‟ antara poros engkol dan poros kam. Setelah motor diputar satu kali, akan didapatkan ketegangan sabuk timing (timing belt) yang sesuai.
iEMd. Pengertian V-BELT V-BELT adalah Sabuk atau belt terbuat dari kain dan mempunyai penampung trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang raksasa. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V juga. Babak sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan makin besar. Rajah V-BELT Gambar PULLEY Keuntungan Mengaryakan V-Belt V-Belt N kepunyaan kelebihan dari lega penggunakan rantai dan ini adalah Kemujaraban Nan Dimiki Oleh V-Belt V-Belt digunakan cak bagi mentransmisidaya yang jaraknya relatif jauh. Kecilnya faktor slip. Mampu digunakan bagi putaran janjang. 4 .Dari segi Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi yang enggak. Sisitem Aksi menggunakan V-belt Tidak Berisik Noise Kecil dibandingkan dengan chain Fungsi V-Belt V-BELT digunakan bikin mentransmisikan daya dari inden yang satu ke poros nan lainnya melampaui pulley yang bersirkulasi dengan kepantasan sama ataupun berbeda. Puli V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi bagi mentransmisikan daya sebagaimana halnya sproket rantai dan besikal transmisi. Bahan V-Belt Pada ideal gambar di atas ialah contoh target dari 2 macam V-Belt Nan berbeda Diversifikasi Conventional dan Variasi Cog.Walaupun berbeda tipe tapi kedua diversifikasi V-Belt Tersebut sebanding bahan-bahannya dan belaka beda di galur doang. Bahan pecah V-Belt itu sendiri terdiri berpokok – Canvas kampas/kain mota/Terpal Berfungsi bak bahan penyalut struktur karet. – Rubber Karet berfungsi sebagai Elastisitas berpokok V-belt dan menjaga agar V-belt tak Slip. – Cord Kawat Pengikat berfungsi penguat agar V-Belt Tidak Gampang Putus. Variasi Dan Tipe V-Belt V-belt terdiri bersumber beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Tipe yang tesedia A,B,C,D dan Jenis V-belt Bendasarkan rencana dan kegunaaannya – Varietas tolok. ditandai aksara A, B, C, D, & E – Jenis sempit. ditandai simbol 3V, 5V, & 8V – Tipe beban ringan. ditandai dengan 3L, 4L, & 5L Untuk Mengetahui Ukuran2 V-belt anda boleh mematamatai di V-Belt Mitsuboshi Ancangan V-Belt Dibawah ini ialah perhitungan cak bagi mencaripitch diameter pulley dankelajuan angular yang akan dikehendaki dengan rumus berikut keterangan w1 kecepatan pulley 1 D1 diameter pulley 1 w2 kelancaran pulley 2 D2 diameter pulley 2 Perhitungan bagi mencari jenjang belting L yang akan di pasang yaitu keterangan L panjang V-belt m C jarak antar poros m D1 pitch diameter pulley 1 D2 pitch diameter pulley 2
SOLO, Rantai sepeda motor menjadi bagian yang cukup penting agar bisa melaju dengan nyaman dan aman. Maka dari itu, komponen ini juga harus dijaga agar kondisinya bisa tetap prima saat digunakan. Tetapi, jika rantai sudah lama digunakan biasanya sudah mulai kendur. Sehingga harus disetel kembali agar kekencangannya sesuai dengan yang disarankan oleh setiap pabrikan ketegangan rantai ini bisa dilakukan sendiri tanpa harus ke bengkel. Tetapi, dalam melakukan penyetelan tidak bisa hanya asal-asalan, yakni asal rantai tidak terlalu kendur. Pasalnya, ketegangan rantai motor juga memiliki ukuran tersendiri untuk menjaga keawetan rantai. Biasanya, ketengan rantai yang disarankan antara dua sentimeter sampai tiga sentimeter. Kepala Mekanik AHASS Cahaya Sakti Motor, Sragen, Jawa Tengah Jateng Joko Purnomo menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan penyetelan rantai. Baca juga Ban Cadangan Jangan Dipakai Harian, Bisa BerbahayaSiapkan kunci yang dibutuhkan Untuk penyetelan rantai motor yang dibutuhkan ada kunci untuk mengendorkan as. Setiap jenis motor memiliki ukuran kunci yang berbeda-beda. Mulai dari kunci ukuran 14, 17 sampai dengan 19. Selain kunci untuk mengendurkan as jangan lupa persiapkan kunci setelan rantai. Untuk kunci setelah rantai ini juga mempunyai ukuran berbeda ada yang ukuran 10 dan 12. “Untuk ukuran as antara sepeda motor jenis bebek dan sport berbeda, ada yang ukuran 14, 17 dan juga 19. Kemudian untuk ukuran kunci setelan rantai ada yang 10 juga ada yang 12,” ucap Joko kepada Rabu 15/1/2020. Baca juga Catat, Leasing Tidak Bisa Tarik Motor Secara Sepihak Kendurkan as roda belakang Setelah semua kunci siap, langkah pertama adalah mengendurkan as roda belakang. Untuk mengendurkan roda ini carilah kunci yang mempunyai ukuran sesuai.
Contents1 Inilah Penyebab & Solusi V-Belt Mobil Sering Putus “Wajib Baca”2 Penyebab V-Belt Sering Putus3 Pelumas Dipermukaan V-Belt4 Panas Berlebih Yang Mengenai V-Belt5 Karena Gesekan/V-Belt Bergesekan Dengan Komponen Lain6 Ketegangan V-Belt Terlalu Kencang7 V-Belt Belum Pernah Diganti8 Akibat Fan Belt Yang Putus9 Lantas Bagaimana Cara Menyetel Fan Belt ??10 Sebarkan iniPenyebab V-Belt Mobil Sering Putus – V-belt atau bisa disebut fan belt ialah salah satu komponen mesin yang berfungsi membagikan putaran mesin ke beberapa komponen tambahan mesin salah satunya kipas pendingin. Terbayang kalau tali kipas ini putus, mesin tetap bekerja namun beberapa komponen tambahan seperti kipas pendingin dan altenator tidak bekerja. Akibatnya mobil bisa overheat serta mogok karena kehabisan daya aki. Lalu apa penyebab fan belt sering putus ?? dan bagaimana solusi agar fan belt bisa lebih awet ?? simak pemaparannya dibawah V-Belt Sering PutusV-belt ini terbuat dari karet tebal yang kuat dan elastis, beberapa hal bisa memperapat rapuhnya bahan karet ini sepertiPelumas Dipermukaan V-BeltV-belt ini berbeda dengan rantai, tali kipas ini akan bekerja dengan baik apabila permukaan belt dan permukaan pulley kering. Apabila ada tetesan oli atau grease, akan menyebabkan selip. Pada V-belt, akibatnya selip ini akan menimbulkan gesekan antara belt dengan pulley. Tentu gesekan ini akan semakin melemahkan belt sehingga dalam waktu dekat fan belt bisa Berlebih Yang Mengenai V-BeltSekuat apapun bahan karet itu, tetap akan melemah apabila dikenakan panas secara berlebihan. Ini juga berlaku pada fan belt, dimana tali kipas ini akan semakin kendor serta kekuatannya melemah saat dikenakan panas secara berlebih ini bisa disebabkan karena aktifitas berkendara yang cukup lama, sehingga kinerja mesin serta segala komponennya menjadi semakin lama. Hasilnya panas mesin pun berpotensi lebih Gesekan/V-Belt Bergesekan Dengan Komponen LainGesekan yang dimaksud bukan gesekan antara belt dengan pulley seperti point pertama. Gesekan disini ialah gesekan antara tali kipas dengan komponen yang terletak didekat lilitan V-belt. Biasanya berupa braket atau frame salah satu komponen mesin. Gesekan ini akan menimbulkan suara berdecit saat mesin dihidupkan dan apabila dibiarkan maka umur V-belt tidak akan lama V-Belt Terlalu KencangBiasanya ketegangan V-belt distel menggunakan komponen tensioner manual. Komponen ini mampu mengencangkan V-belt atau bahkan mengendorkannya. Efek dari setelan V-belt yang terlalu kencang akan melemahkan V-belt itu sendiri, karena tali kipas akan lebih tertarik, sehingga resiko putuspun bisa lebih Belum Pernah DigantiSeperti yang dijelaskan di point kedua semakin lama bertambahnya masa pakai komponen maka komponen tersebut akan semakin lemah kekuatannya termasuk V-belt. Artinya apabila mobil kalian sudah berumur lebih dari 2 tahun atau KM mobil sudah melebihi 60 ribu Km dan fan belt belum pernah diganti, wajar kalau fan belt putus secara Fan Belt Yang PutusAdapun akibat fan belt yang putus yang diantaranya yaituDinamo altenator tidak bekerja, akibatnya tidak ada pengisian arus listrik. Sementara itu arus listrik diperlukan untuk proses pengapian, sehingga saat arus aki habis mobil akan mogok dan tidak dapat dihidupkan power steering tidak bekerja akibatnya setir mobil akan terasa sangat berat. Hal ini dikarenakan pompa power steering akan meringankan beban pengemudian hingga 60%.Pompa air tidak bekerja, akibatnya sirkulasi air pendingin akan macet dan overheat bisa pendingin tidak bekerja, akibatnya mesin lebih cepat overheat karena pada beberapa mobil SUV masih memiliki kipas yang tersambung ke semua efek negatif diatas, semuanya menjurus ke kerusakan mesin yang serius. Oleh sebab itu, sebelum melakukan perjalanan jauh, kalian harus mengecek kondisi komponen satu ini. Lantas bagaimana caranya ??Cek ketegangan V-belt, caranya dengan menekan V-belt menggunakan tangan, apabila masih kuat maka lanjut ke pengecekan keretakan V-belt kalian bisa melihat permukaan V-belt apakah ada retak atau tidak. Kalau kalian melihat keretakan lebih baik bawa tali kipas cadangan untuk jaga-jaga. “Pengecekan akan lebih mudah dengan bantuan senter”.Cek bagian samping belt apakah ada bekas goresan/gesekan, kalau ada berarti V-belt berpotensi bergesekan dengan komponen sekitar, kalian perlu memeriksa jalur V-belt dan mengantisipasi segala komponen yang berdekatan dengan jalur lilitan V-belt apakah ada tetesan oli didekat lilitan V-belt ini penting karena tali kipas baru bisa putus gara-gara ada oli pada permukaan V-belt. Sehingga pastikan area lilitan V-belt ini kering dan tidak ada tetesan oli atau pelumas Bagaimana Cara Menyetel Fan Belt ??Untuk mengatur ketegangan tali kipas, kita perlu mengencangkan mur pada tensioner. Tensioner terletak pada jalur lilitan V-belt, namun untuk mobil sekarang umumnya sudah menggunakan tensioner kita tidak bisa mengatur kekencangan V-belt dikarenakan ada pegas yang sudah menarik V-belt supaya kencang. Apabila V-belt terasa kendor, maka kita tetap tidak bisa menyetelnya, kita harus mengganti komponen tensioner tersebut dengan yang pembahasan mengenai Inilah Penyebab & Solusi V-Belt Mobil Sering Putus semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Penyetelan timing belt dilakukan untuk menjaga kinerja dari timing belt agar tetap optimal. Untuk melakukan penyetelan timing belt agar lebih tepat maka dilakukan dengan berpedoman pada buku manual kendaraan. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tata cara penyetelan timing belt yang pada umumnya dilakukan pada kendaraan . Alat dan bahan yang diperlukan Alat Tool box 1 set Kunci socket 1 set Bahan Kendaraan atau stand mesin Langkah penyetelan Tentukan arah putaran mesin terlebih dahulu dengan cara lakukan langkah starter untuk mengetahu arah putaran mesin. Arah putaran mesin pada umumnya searah dengan putaran jarum jam bila dilihat dari depan mesin, namun ada juga beberapa mesin yang arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam. Cari lubang pemeriksaan timing belt pada rumah atau cover timing belt. Jika tidak terdapat lubang pemeriksaan timing belt maka rumah atau cover timing belt harus dibuka. Periksa keadaan kondisi gerigi pada timing belt dari kemungkinan retak. Selain itu, periksa juga dari kemungkinan terjadi kebocoran oli yang masuk ke bagian timing belt, karena oli tidak boleh masuk ke ruang timing belt. Kendorkan baut-baut pengikat stasioner sampai rol penekan timing belt dapat bergerak. Stasioner akan menekan timing belt secara otomatis karena pegas yang terdapat di dalam stasioner. Putarkan poros engkol satu putaran menggunakan kunci. Jangan memutar poros engkol berlawanan dengan putaran mesinnya karena akan berakibat timing belt dapat melompat sehingga terjadi kesalahan timing. Kencangkan kembali baut pengikat stasioner. Perhatian Beberapa kendaraan dilengkapi dengan rol penyetel timing belt tanpa pegas atau roda pompa air yang berfungsi sebagai rol penekan. Untuk penyetelan tipe ini maka digunakan alat khusus untuk dapat menyetel kekencangan atau ketegangan timing belt agar sesuai dengan spesifikasinya. Jangan pernah membengkokkan timing belt atau memberi pelumas pada timing belt karena akan merusak timing belt tersebut. Penggantian sabuk timing belt dilakukan pada jarak tempuh sekitar km sampai km, untuk lebih jelasnya perhatikan waktu penggantian timing belt pada buku manual kendaraan tersebut. Penyetelan sabuk timing belt yang kendur akan berakibat gigi-gigi timing belt dapat melompat sehingga akan terjadi kesalahan timing bukaan katup-katup serta akan menimbulkan suara mendengung pada bagian timing belt. Sedangkan apabila penyetelan timing belt terlalu kencang akan berakibat timing belt akan cepat putus.
cara menyetel ketegangan drive belt